PERJALANAN CINTA
Personal SiTeS Darus Alamsyah
Jumat, 18 Oktober 2019
Kamis, 17 Oktober 2019
VISIT BURGER KING INDONESIA
VISIT BURGER KING INDONESIA
HAL-HAL YANG HARUS DI PERHSTIKAN
12 FOOD SAFETY
FOOD QUALITY
SOS SPEED OF SERVICE
RNM
CLEANLINEES
TREANING
CARE
REPAIR AND MAINTENECE
PROF.AND SHIF MGMT
- 12 FOOD SAFETY
1. HOT WATER
2. HANDWASH
3. SANITASI
4. SHAKE MESIN
5. CROSS CONTAMINATION
6. TIME CONTROL
7. TEMPERATUR SUHU
8. UN APPROP PRODUK
9. OTHER CRITICAL
10. PEST ACTIVY
11. COOK OUT
12. HEALTY VILATION
- FOOD QUALIY
- LATTUCE BASAH DAN BERWARNA HITAN
- SUHU FRY VAT TIDA STANDAR
- MANAGER TIDA TRAPLE PATH
- PEMASAKAN KENTANG DAN AYAM TIDAK DI SHAKE
- TOMAT TIDAK STANDARD
- PEMASAKAN AYAM OVERCOOK
- PEMASAKAN KENTANG TERLALU OVER
- MINYAK FRY VAT DI BAWAH GARIS FRY VAT
- TOS BUN TIDAK MERATA
- BUN PATAH
- PATTY PATAH ADA DI PAN PHU
- PEMASAKAN NASI TERLALU LEMBEK
R&M
- BANGKU RUSAN
- MEJA RUSAK
- LAMPU MATI
- EQUITMEN KICHEN RUSAK TAPI MASIH DI PAKE
- BACKSINK RUSAK/BOCOR
- LONG KNIF RUSAK
CLEAN LINEESS
- PLS DLL GAK KE UPDATE
- GOAL / TARGET SELES GAK HAPAL
- POSISTIONING GAK SESUAI
- CONDIMEN STOCK GUIDE GAK SESUAI
- THAWING GUID GAK SESUAI
- CHECKIS HANDWASH GAK DI ISI
- CHECKLIS WRA GAK DIISI
- SALES HAWERLY GAK DI UPDATE
- GAK TAU OSAT, PLS ETC
- TARGET SELES BULANAN GAK DI UPDATE DI KING BOARD
INTINYA JIKA KITA INGIN MENDAPATKAN HASIL REV DAPAT GRADE A 90% NO FS MAKA 12 FOOD SAFETY NYA HARUS BENAR-BENAR DI JAGA DAN DI PERHATIKAN . KARENA KESUKSESAN SEBUAH TEAM ITU DIAWALI DENGAN KEKOMPAKAN TEAM YANG SALING PERCAYA SATU SAMA LAINYA SEPERTI HASTAG BK #BERSAMAKITABISA
pelestarian lingkungan hidup
PELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian Pelestarian
Lingkungan Hidup
Dalam hal ini kata pelestarian berasal dari kata “lestari” yang
berarti tetap seperti keadaan semula, tidak berubah, bertahan kekal. Kemudian
mendapat tambahan pe dan akhiran an, menjadi pelestarian yang berarti proses,
cara, perbuatan melestarikan, perlindungan dari kemusnahan dan kerusakan,
pengawetan, konservasi, pengelolaan sumber daya alam yang menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.
Sedangkan lingkungan hidup berarti; kesatuan ruang dengan semua
benda, daya keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnnya, lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organisme hidup
seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.
Lingkungan
hidup tidak saja bersifat fisik seperti tanah, udara, air, cuaca dan
sebagainya, namun dapat juga berupa sebagai lingkungan kemis maupun lingkungan
sosial. lingkungan sosial meliputi antara lain semua faktor atau kondisi di
dalam masyarakat yang dapat menimbulkan pengaruh atau perubahan sosiologis,
misalnya; ekonomi, politik dan sosial budaya.
Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup
Tujuan
pembangunan di samping membentuk manusia Indonesia seutuhnya juga mengatasi dan
menjaga agar sumber daya alam dan lingkungan tetap lestari. Untuk itu
masyarakat harus:
- Menjaga agar tidak merusak
lingkungan.
- Memelihara dan mengembangkan agar
sebagai sumber daya alam tetap tersedia.
- Daya guna dan hasil guna harus
dilihat dalam batas-batas yang optimal.
- Tidak mengurangi kemampuan dan
kelestarian sumber alam lain.
- Dan pilihan penggunaan sumber daya
alam guna persiapan di masa depan.
Usaha Melestarikan
Adapun dalam
usaha untuk melestarikan lingkunga hidup yang diantaranya yaitu:
Rehabilitasi Lahan
Kritis
- Rehabilitasi lahan kritis dilakukan
dengan cara pengelolaan dan pengolahan tanah, sistem irigasi, pola tanam,
pemberantasan hama dan gulma, pencemaran air dan sebagainya. Untuk daerah
rawan erosi terutama di daerah bantaran sungai, lereng pengunungan,
dilakukan dengan cara penanaman dengan terasering, tanaman penguat dan
pola tanam dari lahan terbuka ke lahan model kontur.
- Rehabilitasi lahan hutan karena pola
ladang berpindah dilakukan dengan cara memberi pengarahan tentang kerugian
ladang berpindah kepada para peladang. Penertiban kawasan hutan,
sosialisasi aturan, larangan dan sanksi, kepada seluruh masyarakat, baik
para pengusaha yang memiliki hak penebangan hutan maupun masyarakat
tradisional yang hidup di dekat hutan.
Mencegah Pencemaran
Air
- Melindungi tata air dengan cara
rehabilitasi hutan lindung, pencegahan kerusakan hutan, perluasan hutan,
mencegah erosi untuk daerah yang hujannya tinggi, pengawetan tanah.
Melindungi sungai dari pencemaran limbah buangan rumah tangga, industri.
Membuat peresapan air hujan untuk daerah yang padat pemukiman.
- Mengawasi sistem pembuangan limbah
ke laut, sistem penangkapan ikan dengan racun dan perlindungan karang
laut. Contohnya di sepanjang pantai utara Jawa, sekitar krakatau, selat
malaka kepulauan mentawai.
Mencegah Pencemaran
Udara
- Terutama kawasan industri dan
kota-kota besar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan telah dilakukan pengawasan
tingkat pencemaran pabrik dan kendaraan bermotor.
- Di Jakarta pada tahun 2005 telah
diberlakukan pelarangan merokok di tempat umum, yang melanggar sanksinya
sangat keras yakni dapat didenda hingga Rp 50 juta rupiah atau hukuman
kurungan hingga enam bulan.
- Demikian pula kendaraan bermotor
yang banyak mengeluarkan asap juga dilarang di beberapa tempat tertentu di
perkotaan. Hal itu semua dilakukan agar lingkungan hidup kita tidak
semakin rusak.
Selasa, 05 Maret 2013
FUNGSI Rumus VLOOKUP dan HLOOKUP
VLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk vertical (datanya tersusun kebawah)
HLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk horizontal (datanya tersusun mendatar)
Rumus Vlookup
= VLOOKUP(sel yang diuji, tabel ketentuan, nomor index kolom)
Contoh Soal 1
Langkah pengisian Nama Barang
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel C6
2. Ketikkan rumusnya :
=VLOOKUP(B6,$B$16:$C$18,2)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Contoh Soal 2
Langkah pengisian Harga Satuan
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel D6
2. Ketikkan rumusnya :
=VLOOKUP(B6,$B$16:$D$18,3)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Rumus Hlookup
= HLOOKUP(sel yang diuji, tabel ketentuan, nomor index baris)
Contoh Soal 1
Langkah pengisian Nama Barang
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel C6
2. Ketikkan rumusnya :
=HLOOKUP(B6,$B$15:$E$16,2)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Contoh Soal 2
Langkah pengisian Harga Satuan
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel D6
2. Ketikkan rumusnya :
=HLOOKUP(B6,$B$15:$E$17,3)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Penggunaan Fungsi IF dalam Microsoft Excel
IF(Logical_Test;Value_if_True;Value_if_false)
atau
IF(Syarat;Hasil_Jika_Syarat_Terpenuhi;Hasil_Jika_Syarat_Tidak_Terpenuhi)
Dimana:
logical_test merupakan syarat dari
percabangan.
value_if_true merupakan nilai jika
syarat percabangan terpenuhi.
value_if_false merupakan nilai jika
syarat percabangan tidak terpenuhi.
Langkah-langkah untuk menyelesaikannya melalui
function wizard adalah sebagai berikut :
- Klik pada sel D3.
- Klik dari menu Klik Insert - > Function , kemudian muncul window seperti ini , pilih Fungsi IF, klik OK
- Ubah setting pada window fungsi IF seperti berikut :
Pada Logical Test ditulis C3 > 50 adalah
karena di sel C3 lah letak dari nilai yang akan dilakukan penyeleksian.
Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya C3>50, yang artinya
jika data di cell C3 lebih besar atau sama dengan 50 maka bernilai benar dan
jika kurang dari 50 maka bernilai salah. Ketikkan teks “Lulus” pada isian
value_if_true, yang artinya jika pada logical_test bernilai benar maka teks ini
yang akan dihasilkan/dikeluarkan. Ketikkan teks “Tidak Lulus” pada isian
value_if_false, yang artinya jika pada logical_test bernilai salah maka teks
ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan.
- Klik OK. Copy-kan formula ke sel dibawahnya.
Pemberian tanda “ ” merupakan tambahan jika
ingin menambahkan statement berupa
kalimat atau string.
Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut
:
Dari gambar diatas kita dapat menggunakan
fungsi IF untuk memberikan hasil pada keterangan berdasarkan nilai yang didapat.
Coba buat tabel seperti pada gambar diatas, dengan mengosongkan data keterangan
karena akan diisi menggunakan rumus fungsi IF. Setelah selesai coba masukan
rumus berikut ini pada sel D3.
=IF(C3<=50;”Tidak Lulus”;”Lulus”)
Kemudian tekan enter untuk melihat hasilnya,
setelah terlihat hasilnya coba copy kan rumus tersebut untuk sel D4 sampai
dengan D7.
Fungsi IF diatas adalah fungsi IF
sederhana, kita bisa menggabungkan
beberapa fungsi bersamaan dengan Fungsi IF.
Fungsi IF : Menentukan suatu tes logika untuk
dikerjakan, dan mempunyai bentuk:
=IF(tes logika, nilai jika benar, nilai jika
salah)
Fungsi AND, OR dan NOT : Merupakan fungsi tambahan untuk mengembangkan
tes kondisi. Fungsi AND dan OR maksinal
berisi 30 argumen logika, sedangkan NOT
hanya mempunyai satu argumen logika,
mempunyai bentuk:
- AND(logika1,logika2,………,logika30)
- OR(logika1,logika2,………,logika30)
- NOT(logika)
Percabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua
kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak kemungkinan. Untuk percabangan
yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara bertingkat.
Percabangan beberapa Tingkat
Pembahasan fungsi IF di atas dengan Tes Logika
Tunggal, Tes Logika dapat dikembangkan dengan tambahan salah satu fungsi AND ,
OR atau NOT. Bentuk fungsi IF dengan tes logika yang dikembangkan adalah
sebagai berikut :
= IF (OR(Tes Logika1;Tes Logika2);Nilai jika
benar;Nilai jika salah)
Studi kasus : sebuah perusahaan akan merekrut
tenaga satuan pengaman ( satpam ) dengan ketentuan :pengalaman kerja minimal
empat tahun dan usia maksimal 35 tahun. Perusahaan melakukan seleksi
administrasi dengan kriteria tersebut , pelamar yang memenuhi syarat akan
mengikuti syarat selanjutnya , sedangkan yang tidak memnuhi syarat dinyatakan
gugur. Kasus tersebut dapat diterjemahkan ke dalafungsi seperti berikut
ini :
= IF(AND(Kerja>=4;Usia<=35); Wawancara;
Gugur)
Fungsi tambahan adalah AND karena kedua tes
logika merupakan kriteria yang harus terpenuhi, perhatikan penerapan fungsi
tersebut dalam baris rumus worksheet.
Istilah fungsi IF bercabang adalah kasus yang
mempunyai banyak tingkat pengujian tes logika yang diselesaikan dengan fungsi IF.
Sebagai contoh sebuah lembar kerja berisi data hasil ujian statistik ,
berdasarkan nilai ujian akan dikonversikan dalam bentuk huruf dengan ketentuan
sebagai berikut :
Nilai Ujian Huruf
0 – 59 : E
60 – 74 :
D
75 – 84 : C
85 – 94 : B
95 – 100 : A
Perhatikan penyelesaian dengan fungsi IF dalam
lembar kerja seperti pada gambar berikut :
Contoh Fungsi IF berrcabang Sel E5 diisi
dengan rumus :
=IF(D5<60;"E";IF(D5<75;"D";IF(D5<85;"C";IF(D5<95;"B";"A"))))
Mencari Jumlah
Kadangkala diperlukan sebuah informasi untuk
menmapilkan berapa jumlah data yang memenuhi kriteria tertentu, misalnya dalam
sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa orang yang mendapat nilai “A”. Untuk
itu telah disediakan sebuah fungsi yaitu :
=COUNTIF(range,criteria)
dimana pada area yang sidebutkan di range akan
dicari berapa jumlah sel yang sesusai dengan criteria. Contoh
=COUNTIF(B2:B57,”A”) artinya dicari berapa jumlah sel yang berisi “A” pada
range B2 sampai B57.
Pada contoh sebelumnya , dikembangkan untuk
mencari Jumlah Lulus dan Tidak Lulus , sehingga nantinya akan menjadi seperti
dibawah ini :
Untuk dapat menambahkan hasil tersebut ,
lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C9 sebagai berikut melalui function
wizard:
Sedangkan untuk mendapatkan julah yang tidak
lulus, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C10 sebagai berikut melalui
function wizard:
Nilai yang kita olah melalui Excel sebenarnya
dapat dibagi menjadi dua bagian , yaitu nilai formula dan nilai acuan. Yang
selama ini dijelaskan pada bab-bab sebelumnya , adalah nilai formula , dimana
semua nilai yang diolah menjadi satu dengan formula yang dihitung , misal =A1 *
20. Angka 20 merupakan nilai formula. Sedangkan pada beberapa keadaan dimana
nilai tersebut sering berubah , bisa kita gunakan nilai acuan agar tidak perlu
merubah melalui formula. Untuk memudahkan menggunakan nilai acuan , Excel
menyediakan fasilitas Fungsi Lookup , fungsi ini akan melihat nilai pada tabel
yang lain apakah nilai yang di cocokan ada pada tabel tersebut , untuk kemudian
diambil nilainya.
Selasa, 19 Februari 2013
MENGHITUNG MATRIKS
Menghitung Determinan Matriks Menggunakan Kofaktor
3 Votes
Pada
tulisan ini saya akan membagikan sidikit ilmu yang saya dapat tentang
bagaimana cara menghitung determinan matriks. Metode yang digunakan
adalah menggunakan Ekspansi Kofaktor. Metode ini tidak
hanya digunakan untuk menghitung determinan matriks 2×2 atau 3×3 tapi
digunakan untuk matriks yang berordo lebih besar lagi seperti, 4×4, 5×5
dan seterusnya. Untuk menghitung determinan menggunakan metode ini,
rumusnya dijamin oleh Teorema berikut.
Teorema :
Determinan
matriks A yang berukuran n x n dapat dihitung dengan mengalikan
entri-entri dalam suatu baris (atau kolom) dengan kofaktor-kofaktornya
dan menambahkan hasil-hasil kali yang dihasilkan yakni untuk setiap 1 i n dan 1 j n, maka
det(A) = a1jC1j + a2jC2j + … + anjCnj
(ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-j)
atau
det(A) = ai1Ci1 + ai2Ci2 + … + ainCin
(ekspansi kofaktor sepanjang baris ke-i)
Untuk lebih memperjelas apa itu kofaktor, perhatikan Definisi dibawah ini.
Definisi :
Jika A adalah matriks kuadrat, maka minor entri aij dinyatakan oleh Mij dan didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris ke-i dan kolom ke-j dicoret dari A. Bilangan (-1)i+jMij dinyatakan oleh Cij dan dinamakan kofaktor entri aij.
Contoh 1 :
Misalkan kita punya matriks A = . Tentukan minor entri a11, a12, dan a13. Tentukan juga kofaktor entri M11, M12 dan M13 !
Penyelesaian :
minor entri a11 adalah M11 = = = 5(8) – 4(6) = 16
kofaktor a11 adalah C11 = (-1)1+1M11 = (-1)2(16) = 16
minor entri a12 adalah M12 = = = 2(8) – 1(6) = 10
kofaktor a12 adalah C12 = (-1)1+2M12 = (-1)3(10) = -10
minor entri a13 adalah M13 = = = 2(4) – 1(5) = 3
kofaktor a13 adalah C13 = (-1)1+3M13 = (-1)4(3) = 3
Contoh 2 :
Dari Contoh 1 diatas, tentukan determinan matriks A
Penyelesaian :
Menggunakan yang diberikan pada Teorema diatas dengan mengambil i = 1 dan j = 1, 2, dan 3, maka diperoleh.
det(A) = a11C11 + a12C12 + a13C13
= 3(16) + 1(-10) + (-4)(3)
= 48 – 10 – 3
= 35
Contoh 3 :
Tentukan determinan matriks A =
Penyelesaian :
Menggunakan yang diberikan pada Teorema diatas dengan mengambil i = 3 dan j = 1, 2, dan 3, maka diperoleh.
det(A) =
= a31C31 + a32C32 + a33C33
= a31(-1)3+1M31 + a32(-1)3+2M31 + a33(-1)3+3M31
= a31M31 – a32M31 + a33M31
= 3 – 2 + 2
= 3[6(8)-0(6)] – 2[0(8)-8(0)] + 2[0(6)-8(6)]
= 144 – 0 – 96
= 48
atau
jika ingin lebih cepat, kita bisa melihat entri yang mengandung nol
agar lebih mempersingkat waktu mengerjakan. Karena dalam baris pertama
terdapat dua entri nol, maka i = 1 dan j = 1, 2, 3 kemudian gunakan
rumus.
det(A) = a11C11 + a12C12 + a13C13
= a11(-1)1+1M11 + a12(-1)1+2M12 + a13(-1)1+3M13
= a11M11 – a12M12 + a13M13
= 0 – 6 + 0
= 0 – 6[8(2)-8(3)] + 0
= 48
Contoh 4 :
Tentukan determinan matriks B =
Penyelesaian :
dengan menggunakan kolom pertama pada matriks B sebagai kofaktor dan berdasarkan Teorema diatas dengan mengambil i = 1, 2, 3, 4 dan j = 1 maka diperoleh.
det(B) =
= a11C11 + a21C21 + a31C31 – a41C41
= a11(-1)1+1M11 + a21(-1)2+1M21 + a31(-1)3+1M31 + a41(-1)4+1M41
= a11M11 – a21M21 + a31M31 + a41M41
= 2 – 1 + 0 – 0
hitung lagi determinan untuk matriks 3×3 nya
=
2[ambil i = 1 dan j = 1, 2, 3] – 1[ambil i = 1, 2, 3 dan j = 3] {untuk
matriks ketiga dan keempat tidak perlu dihitung karena koefesiennya 0,
sehingga apabila dikali, hasilnya akan tetap = 0}
= 2[a11C11 + a12C12 + a13C13] – 1[a13C13 + a23C23 + a33C33] + 0 – 0
= 2[a11(-1)1+1M11 + a12(-1)1+2M12 + a13(-1)1+3M13] - 1[a13(-1)1+3M13 + a23(-1)2+3M23 + a33(-1)3+3M33]
= 2[a11M11 – a12M12 + a13M13] – 1[a13M13 + a23M23 + a33M33]
= 2(0 – 1 + 1) – 1(1 – 0 + 3)
= 2(0[1(3)-2(0)] – 1[2(3)-1(0)] + 1[2(2)-1(1)]) – 1(1[2(2)-1(1)] – 0[1(2)-1(3)] + 3[1(1)-2(3)])
= 2(0 – 6 + 3) – 1(3 – 0 + 3(-5))
= -6 + 12
= 6
RUMUS DETERMINAN
MATRIKS
Matriks adalah kumpulan bilangan atau unsur yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang disusun tersebut disebut elemen-elemen atau komponen-komponen matriks. Nama sebuah matriks dinyatakan dengan huruf kapital. Banyak baris x banyak suatu kolom dari suatu matriks disebut ordo matriks.
Secara umum matriks dapat ditulis dengan :
Dalam hal ini aij disebut elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j.
2. Beberapa Jenis Matriks
(i) Matriks Nol (0)
Adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol.
Adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol.
(ii) Matriks bujur sangkar
Adalah matriks yang banyak barisnya sama dengan banyak kolomnya.
(iii) Matriks Bujur sangkar
Adalah matriks yang banyak barisnya sama dengan banyak kolomnya.
(iv) Matriks Diagonal
Adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen diluar elemen diagonal utama bernilai nol.
(v) Matriks Identitas
Adalah matriks skalar yang elemen-elemen pada diagonal utamanya bernilai satu.
(vi) Matriks Segitiga Atas
Adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen dibawah diagonal utamanya bernilai nol.
(vii) Matriks Segitiga Bawah
Adalah Matriks bujur sangkar yang elemen-elemen diatas diagonal utamanya bernilai nol.
3. Operasi Matriks
4. Transpos Matriks
Transpos dari suatu matriks merupakan pengubahan baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris. Tranpos dari matriks A dinotasikan dengan AT atau At.
Sifat : (AT) T = A
5. Determinan Matriks
Matriks yang mempunyai determinan hanyalah matriks bujur sangkar (banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom).
Sifat-sifat determinan matriks:
6. Invers matriks
Bila maka invers dari A adalah :
Syarat ad-bc 0
(v) Matriks Identitas
Adalah matriks skalar yang elemen-elemen pada diagonal utamanya bernilai satu.
(vi) Matriks Segitiga Atas
Adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen dibawah diagonal utamanya bernilai nol.
(vii) Matriks Segitiga Bawah
Adalah Matriks bujur sangkar yang elemen-elemen diatas diagonal utamanya bernilai nol.
3. Operasi Matriks
- Penjumlahan atau pengurangan matriks
Matriks A dan B dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika ordo A = ordo B
b. Perkalian Matriks dengan Skalar
Jika Skalar dikalikan dengan matriks, maka akan diperoleh sebuah matriks
yang elemen- elemennya merupakan perkalian skalar tersebut dengan
setiap elemen matriks.
Sifat-sifat:
c. Perkalian Dua Matriks
Dua matriks A dan B dapat dikalikan bila banyak kolom matriks pertama (kiri) sama dengan banyak baris matriks kedua (kanan).
Jika diketahui Matriks Amxn dan Bnxk maka :
Sifat-sifat:
c. Perkalian Dua Matriks
Dua matriks A dan B dapat dikalikan bila banyak kolom matriks pertama (kiri) sama dengan banyak baris matriks kedua (kanan).
4. Transpos Matriks
Transpos dari suatu matriks merupakan pengubahan baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris. Tranpos dari matriks A dinotasikan dengan AT atau At.
Sifat : (AT) T = A
5. Determinan Matriks
Matriks yang mempunyai determinan hanyalah matriks bujur sangkar (banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom).
Sifat-sifat determinan matriks:
6. Invers matriks
Bila maka invers dari A adalah :
Syarat ad-bc 0
Contoh :
Jawab:
Sifat-sifat :
Langganan:
Postingan (Atom)